Nama : Chintya Hermawanti
Kelas : 3PA11
Npm : 11512595
Kelas : 3PA11
Npm : 11512595
Psikoterapi
- Buatlah ulasan mengenai :
a.
Pendekatan
psikodinamik
Pendekatan ini fokus pada
mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar maslah
yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. psikoanalisis sebagai teori
dari pskoterapi berasal dari uraian Freud bahwa gejala neurotik pada seseorang
timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketegangan yang ada
kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal yang traumatik
dari pengalaman seksual pada masa kecil.
Perhatian lebih banyak tertuju pada kecemasan (anxiety) dan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism). demikian pula perhatian dari suatu yang ditekan berubah menjadi alat yang menekannya, yakni superego, jadi lebih dari bagaimana dan mengapanya sesuatu dorongan atau perasaan menjadi tidak disadari. "id psychology" yang telah menjadi pusat perhatian dan pembahasan serta objek untuk diterapi, kemudian berubah menjadi "ego psychology". dari keadaan inilah kemudian muncul istilah psikodinamik dan psikoanalisis psikoterapi.
b.
Pendekatan
psikologi belajar
Pendekatan
terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang
melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan classical
conditioning atau associative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy
adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan
sebab-akibat atau aksi-reaksi). Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy
adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu
konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari
hukuman.
c. Pendekatan
Humanistik
Pendekatan
Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia
sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan
keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam
terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan
saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk
mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan
kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri .
d. Pendekatan Kognitif
Terapi Kognitif
(Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh
pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada
memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive
Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan
disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert
Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah
pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional
2. Uraikan kasus apa saja yang bisa ditangani dengan pendekatan
Psikodinamik, Behavioristik, Humanistik, Kognitif!
Psikodinamik, Behavioristik, Humanistik, Kognitif!
a. Psikodinamik
Seseorang menderita
gangguan anxietas menyeluruh (GAD) ditandai oleh perasaan cemas sering kali
dengan hal-hal kecil. Ciri utama GAD adalah rasa cemas, orang dengan GAD adalah
pencemasan yang kronis. Mungkin mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan
hidup mereka seperti keuangan kesejahteraan anak-anak dan hubungan sosial
mereka. Ciri lain yang terkait adalah; merasa tegang, waswas, atau khawatir,
mudah lelah, mempunyai kesulitan berkonsentrasi atau menemukan bahwa
pikirannnya menjadi kosong, iribilitas ketegangan otot, dan adanya gangguan
tidur. Seperti sulit untuk tidur .
b. Behavioristik
Zaher yang
memiliki fobia pada ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber
kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang
ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa “ketika
saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan”.
c. Humanistik
Anto yang
merasa kesal dengan orang tuanya, karena memaksanya untuk mengambil kuliah
jurusan akutansi, padahal andi paling membenci menghitung, karena tekanan orang
tuanya andi terpaksa harus masuk kulian jurusan akutansi
d. Kognitif
Naufal gagal
dalam mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi negeri , karena hal tersebut
naufal jadi memiliki keyakinan irasional di dalam dirinya “saya gagal tes” Berarti
saya sebagai orang yang mengalami kegagalan total”
- Berikan
pandangan mengapa kasus tersebut bisa ditangani oleh pendekatan :
a. Psikodinamik
Karena memandang
gangguan anxietas menyeluruh berakar dari konflik konflik yang ditekan sebagian
besar psikodinamik bekerja untuk membantu klien untuk menghadapi sumber-sumber
konflik yang sebenarnya. Penanganannya hampir sama dengan penanganan fobia. Satu
studi tanpa control menggunakan intervensi psikodinamika yang memfokuskan pada
konflik interpersonal dalam kehidupan masa lalu dan masa kini pasien dan
mendorong cara yang lebih adaptif untuk berhubungan dengan orang lain pada saat
ini .
b.
Behavioristik
Kasus tersebut dapat
menggunakan pendekatan behavioristik karena pendekatan ini lebih menekankan
terhadap proses belajar. Melalui proses belajar ini klien dapat mengatasi rasa
takutnya step by step. Mulai dari terapis menunjukkan gambar objek yang klien
takuti dari kejauhan, hingga objek tersebut berada di depan klien.
c.
Humanistik
Karena dalam pendekatan humanistik,
membantu klien untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang
menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata
atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberikan jalan
bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
d.
Kognitif
Dengan pendekatan
kognitif, kasus tersebut bisa diatasi dengan cara merubah pola pikir klien.
Karena masalah tersebut ditimbulkan dari pikiran yang salah. Dengan
menggunakan pendekatan kognitif, terapis membimbing klien agar berpikir
lebih realistik dan lebih rasional.
Sumber :
Davies, T, Craig, TKJ. (2009). ABC kesehatan mental. Jakarta: EGC
Gunarsa Singgih. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulya
Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius