Minggu, 29 Maret 2015

PSIKOTERAPI

Nama   : Chintya Hermawanti
Kelas   : 3PA11
Npm    : 11512595

Psikoterapi

  1. Buatlah ulasan mengenai :
a.    Pendekatan psikodinamik
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar maslah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. psikoanalisis sebagai teori dari pskoterapi berasal dari uraian Freud bahwa gejala neurotik pada seseorang timbul karena tertahannya ketegangan emosi yang ada, ketegangan yang ada kaitannya dengan ingatan yang ditekan, ingatan mengenai hal-hal yang traumatik dari pengalaman seksual pada masa kecil. 
Perhatian lebih banyak tertuju pada kecemasan (anxiety) dan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism). demikian pula perhatian dari suatu yang ditekan berubah menjadi alat yang menekannya, yakni superego, jadi lebih dari bagaimana dan mengapanya sesuatu dorongan atau perasaan menjadi tidak disadari. "id psychology"  yang telah menjadi pusat perhatian dan pembahasan serta objek untuk diterapi, kemudian berubah menjadi "ego psychology". dari keadaan inilah kemudian muncul istilah psikodinamik dan psikoanalisis psikoterapi. 

b.    Pendekatan psikologi belajar
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan classical conditioning atau associative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L. Thorndike yang mengemukakan konsep operant conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karena berharap hadiah dan menghindari hukuman.

c.          Pendekatan Humanistik
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri .


d.    Pendekatan Kognitif
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional


2. Uraikan kasus apa saja yang bisa ditangani dengan pendekatan
      Psikodinamik, Behavioristik, Humanistik, Kognitif
!

a.    Psikodinamik
Seseorang menderita gangguan anxietas menyeluruh (GAD) ditandai oleh perasaan cemas sering kali dengan hal-hal kecil. Ciri utama GAD adalah rasa cemas, orang dengan GAD adalah pencemasan yang kronis. Mungkin mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup mereka seperti keuangan kesejahteraan anak-anak dan hubungan sosial mereka. Ciri lain yang terkait adalah; merasa tegang, waswas, atau khawatir, mudah lelah, mempunyai kesulitan berkonsentrasi atau menemukan bahwa pikirannnya menjadi kosong, iribilitas ketegangan otot, dan adanya gangguan tidur. Seperti sulit untuk tidur .

b.    Behavioristik
Zaher yang memiliki fobia pada ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa “ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan”.

c.    Humanistik
Anto yang merasa kesal dengan orang tuanya, karena memaksanya untuk mengambil kuliah jurusan akutansi, padahal andi paling membenci menghitung, karena tekanan orang tuanya andi terpaksa harus masuk kulian jurusan akutansi
  

d.    Kognitif
Naufal gagal dalam mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi negeri , karena hal tersebut naufal jadi memiliki keyakinan irasional di dalam dirinya “saya gagal tes” Berarti saya sebagai orang yang mengalami kegagalan total”


  1. Berikan pandangan mengapa kasus tersebut bisa ditangani oleh pendekatan :

a.    Psikodinamik
Karena memandang gangguan anxietas menyeluruh berakar dari konflik konflik yang ditekan sebagian besar psikodinamik bekerja untuk membantu klien untuk menghadapi sumber-sumber konflik yang sebenarnya. Penanganannya hampir sama dengan penanganan fobia. Satu studi tanpa control menggunakan intervensi psikodinamika yang memfokuskan pada konflik interpersonal dalam kehidupan masa lalu dan masa kini pasien dan mendorong cara yang lebih adaptif untuk berhubungan dengan orang lain pada saat ini .


b.    Behavioristik
Kasus tersebut dapat menggunakan pendekatan behavioristik karena pendekatan ini lebih menekankan terhadap proses belajar. Melalui proses belajar ini klien dapat mengatasi rasa takutnya step by step. Mulai dari terapis menunjukkan gambar objek yang klien takuti dari kejauhan, hingga objek tersebut berada di depan klien.

c.    Humanistik
Karena dalam pendekatan humanistik, membantu klien untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau yang ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberikan jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.

d.    Kognitif
Dengan pendekatan kognitif, kasus tersebut bisa diatasi dengan cara merubah pola pikir klien. Karena masalah tersebut ditimbulkan dari pikiran yang salah. Dengan  menggunakan pendekatan kognitif, terapis membimbing klien agar berpikir lebih realistik dan lebih rasional.

Sumber :
Davies, T, Craig, TKJ. (2009). ABC kesehatan mental. Jakarta: EGC
Gunarsa Singgih. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulya
Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
     


Template by:

Free Blog Templates