Minggu, 09 November 2014

Psikologi Manajemen Tugas 2



TEORI MOTIVASI


Motivasi (Motivation), Kebutuhan (Need), Dorongan (Drive) : keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong  keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Motivasi adalah :
a.         Dorongan yang timbul pada atau di dalam diri seseorang untuk menggerakkan dan mengarahkan perilaku.
b.        Sering digunakan untuk memahami perilaku
c.         Motivasi merupakan dugaan, yang hasilnya akurat jika informasi cukup banyak tersedia

Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Namun juga merupakan subyek yang  membingungkan karena motif tidak dapat dilihat atau diukur secara langsung namun harus disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.

Faktor yang mempengaruhi prestasi seseorang adalah  motivasi, kemampuan individu dan pemahaman tentang perilaku yang dilakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi (persepsi peranan). Ketiganya sangat berhubungan .


a.      Hiraki Kebutuhan Maslow ( dari Abraham Maslow)

Hipotesinya adalah didalam semua manusia adalah jenjang kebutuhan
1.      Fisiologis, kebutuhan makanan, minuman, tempat tinggal dan sembuh dari rasa sakit
2.      Keamanan dan keselamatan, kebutuhan untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan terhadap kerugian fisik dan emosional atau dari kejadian dan lingkungan yang mengancam.
3.      Rasa memiliki, sosial dan kasih sayang, kebutuhan atas persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang.
4.      Perhargaan, Kebutuhan atas harga diri dan penghargaan dari lingkunagn internal maupun eksternal
5.      Aktualisasi diri, adalah kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri memalui memaksimumkan  kemampuan, keahlian dan potensi

 Maslow membagi kebutuhan  menjadi
a.       kebutuhan order rendah : untuk kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal (fisiologis serta keamanan dan keselamatan)
b.      Kebutuhan order tinggi : kebutuhan yang terpenuhi secara internal  dari dalam diri sendiri (kebutuhan sosial, penghargaan dan akutailisasi diri)

Teori Maslow ini beranggapan bahwa orang akan memuaskan kebutuhan yang mendasar terlebih dahulu sebelum mengarahkan perilaku dalam memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi.
Sehingga seorang manajer yang ingin memotivasi karyawan harus mengetahui berada dimana kebutuhan yang sudah terpuaskan. Karena kebutuhan yang sudah terpuaskan akan berhenti memotivasi seseorang.

Tambahan berkaitan dengan perbedaan kebutuhan invidudu manajer menghadapi masalah dimana kebutuhan , gaya kerja, etika kerja berbeda –beda antar budaya.

b.      Teori X Dan Teori Y

Douglas McGregor mengemukakan dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia , secara dasar negatif : TEORI X dan  yang pada dasarnya positif : TEORI Y.
Menurut Teori X :
1.      Karyawan tidak menyukai kerja dan bilamana dimungkinkan akan mencoba menghindari
2.      Karena karyawan tidak menyukai kerja mereka harus dipaksa, diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
3.      Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencarai pengarahan formal bilamana dimungkinkan
4.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semau faktor lain yang dikaitkan dengan kerja dan memperagakan ambisinya sedikit saja.

Menurut Teori Y:
1.        Karyawan dapat memandang kerja sama wajarnya dengan istirahat atau bermain,
2.        Orang-orang akan akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka janji terlibat pada sasaran-sasaran
3.        Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima baik, bakan mengusahakan dan tanggung jawab
4.        Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif tersebar luas dalam populasi dan tidak hanya milik mereka yang ada dalam posisi manajemen.




c. Teori Motivasi – Pemeliharaan Dari Herzberg

Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja mempunyai pengaruh pendorong bagi prestasi dan semangat kerja, sedang factor penyebab ketidak puasan  kerja mempunyai pengaruh negatif.
Motivators mempunyai pengaruh meningkatkan prestasi atau kepuasan kerja.
Faktor pemelihara mencegah merosotnya semangat atau efisiensi. Perbaikan pada factor pemelihara akan mengurangi atau menghilangkan ketidak puasan kerja,

Faktor Pemuas dan Pemeliharaan Dalam Kerja

Faktor Pemuas
Faktor Pemelihara

Prestasi
Kebijakan dan administrasi perusahaan
Penghargaan
Kualitas pengendalian teknik
Pekerjaan kreatif dan menantang
Kondisi kerja
Tanggung jawab
Hubungan kerja
Kemajuan dan penjngkatan
Status pekerjaan

Keamanan kerja

Kehidupanpribadi

Penggajian




PRILAKU KEPEMIMPINAN
Menurut Duncan, dalam kepemimpinan ada beberapa prilaku yang kita kenal, namun secara umum dibagi tiga yaitu :

1. Otokratis
 Gaya kepemimpinan Otokratis pada dasarnya adalah gaya kepemimpinan dimana pemimpin banyak mempengaruhi atau menentukan perilaku bawahannya. Dalam gaya ini pemimpin banyak memperhatikan pencapaian tujuan, oleh karena ini gaya ini lebih banyak menentukan apa yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya.
Gaya ini biasanya digunakan oleh Pemimpin yang memiliki status yang tinggi, seorang yang berkuasa dan memiliki kemampuan untuk membuat keputusan.
 Tipe pemimpin otokratis :
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a.       Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b.      Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c.       Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
e.       Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f.       Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2. Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya yang lebih banyak menekankan partispasi bawahan atau orang yang dipimpinnya dalam menentukan suatu keputusan. Para bawahan diberikan kesempatan untuk menentukan apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Gaya kepemimpinan in berasumsi bahwa pikiran pendapat orang banyak jauh lebih baik daripada pendapat diri sendiri, selain itu akan berdampak pada tanggungjawab pelaksanaannya.
 Tipe Kepemimpinan Demokratis ;
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

a.       Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
b.       Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
c.       Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
d.      Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
e.       Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
f.       Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
g.      Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

3. Permisif

Pemimpin dengan gaya kepemimpinan permisif akan selalu berkeinginan untuk membuat setiap orang yang berada dalam kelok puas. Gaya ini menganggap bahwa bila orang-orang merasa puas dengan diri mereka sendiri dan orang lain, maka dengan demikian organisasi akan berfungsi. Pemimpin yang permisif menginginkn agar setiao orang merasa senang dalam organisasi. Gaya kepemimpinan seperti ini akan mengurangi turnover karyawan.

. Tipe pemimpin permisif :
                                              
Pemimpin yang memberikan kebebasan, tidak konsisten, sehingga bawahan tidak mempunyai pegangan, cirinya adalah:
a.       tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan rendah pada diri sendiri
b.      mengiyakan semua saran
c.       lambatdalam membuat keputusan
d.      banyak mengambil muka kepada bawahan
e.       ramah dan tidak menyakiti bawahan

Minggu, 12 Oktober 2014

Tugas Softskill Psikologi Manajemen



Nama  : Chintya Hermawanti
Kelas  : 3PA11
NPM    : 11512595

1.      Unsur- unsur Psikologi

·         Unsur Kognitif (kemampuan berfikir)
Unsur kognitif dapat diuraikan kedalam tiga bentuk perilaku kognitif, yaitu daya tangkap kognitif untuk memahami tugas  (baik melalui informasi, kalimat, symbol ataupun angka), daya berfikir yang konseptual (membangun konsep berfikir yang menyeluruh dan sistematis), dan juga dari analisa berfikir (menciptakan  hasil pemikiran yang tepat untuk selesaikan masalah).

·         Unsur sikap kerja
Unsur sikap kerja bisa dilihat didalam beberapa aspek sikap kerja yaitu ketahanan terhadap tekanan (daya tahan stres), cara kerja yang cepat untuk selesaikan pekerjaan, kemampuan untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan, ketelitian dalam melakukan pekerjaan.

·         Unsur  Kepribadian
Unsur kepribadian bisa berupa daya penyesuaian diri (adaptasi), kemampuan menjalin interaksi dan hubungan yang baik, kemauan untuk bekerja sama dan juga bisa berupa kemampuan untuk memimpin.

 2. Perilaku yang dibutuhkan

Perilaku yang dibutuhkan adalah bentuk perilaku yang sudah disesuaikan dengan setiap satuan rumusan manajemen.
Perilaku untuk bisa membuat perencanaan (planning) : Maka perilaku yang dibutuhkan adalah perilaku yang bisa mengarahkan proses kognitifnya untuk menangkap arahan dan instruksi kerja, membuat konsep berfikir yang logis dan juga kognitif yang bisa dilibatkan untuk menyelesaikan masalah pekerjaan.

Dalam perilaku penggerakkan (Actuating) dapat diadakan adanya doronga atau motivasi, yaitu menggerakkan orang dengan memberikan rangsangan yang baik, dan alas an yang menimbulkan kemauan bekerja dengan baik. Adanya bimbingan, memberikan bimbingan dengan contoh tauladan. Dan pengarahan, memberikan pengarahan dengan petunjuk yang benar dan jelas.

Dalam organizing bisa diterapkan perilaku dengan cara membuat tata kerja bermanfaat, adalah segala usaha yang perlu dilakukan perusahaan untuk bisa menggerakkan sumberdaya yang ada melakukan proses kerja yang semestinya dilakukan.

Perilaku controlling misalnya dengan mengevaluasi keberhasilan dalm pencapaian tujuan dan target sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan, mengambil langkah klarifikasi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan, melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.

3.  Sistem manajemen
·         Sistem manajemen yang saya pelajari adalah sistem manufaktur pada sebuah pabrik roti A. Disini saya mengamati secara urutan proses dan kegiatan produksi yang dapat digambarkan seperti berikut, untuk menjamin kelancaran proses produksi diperlukan tersedianya input, yakni factor produksi berupa :

-         Bahan baku
Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat agar dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang dihasilkan.
-         Tenaga kerja
Dalam pabrik roti ini seluruh tenaga kerja dalam memproduksi roti wajib memperhatikan kebersihannya, pabrik tersebut mewajibkan karyawannya dalam kegiatan produksi  harus menggunakan masker (penutup mulut) dan sarung tangan. Tujuannya agar roti yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik dan higienis untuk dikonsumsi.
-         Mesin
Dalam pabrik roti tersebut menggunakan mesin pembuat roti berupa :
§         Mixer : Mesin ini dapat digunakan untuk mengaduk bermacam adonan,
§         Mesin Prover : Mesin ini digunakan untuk pengembang roti .
§         Oven : Mesin ini dipergunakan untuk memanggang adonan yang sudah jadi agar menjadi roti.

Struktur organisasi perusahaan roti A :
 
1 Manajer : Merupakan. bagian tertinggi dalam organisasi perusahaan. Dalam perusahaan ini manajer bertugas sebagai penentu kebijakan penetapan harga dan juga upaya upaya lain untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan serta perolehan laba.

2. Pemasaran : Bagian ini bertugas memasarkan dan menyalurkan produk jadi ke konsumen, baik dengan cara menggunakan mobil box, etalase, sepeda motor, menitipkan ke toko lain lain, dan mengantar pesanan ke konsumen secara langsung.

3. Hubungan masyarakat (public relation) :  Dibagian ini karyawan melakukan pekerjan seperti penerimaan dan pencatatan pesanan melalui telepon, fax, maupun secara langsung berhadapan dengan pemesan. Bagian ini juga bertugas menerima tamu yang ingin mengetahui dan mencoba produk serta memberikn informasi tentang harga, melakukan promosi juga pelayanan kepada mereka.

4. Pembukuan (Accounting) : Mencatat pengeluaran dan pemasukan perusahaan, membuat laporan keuangan, membuat dokumen dokumen, nota, serta mengecek berbagai penerimaan dan transfer.


Jumat, 11 Juli 2014

Kesehatan Mental

PEKERJAAN Dan WAKTU LUANG & SELF DIRECTED CHARGERS Tugas_4

PEKERJAAN Dan WAKTU LUANG & SELF DIRECTED CHARGERS


1.     Pekerjaan dan waktu luang
A.    Mengubah sikap terhadap pekerjaan
Pekerjaan dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan tertentu. Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja menjadi “baik”. Baik disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih terpenuhi kebutuhan hidupnya an keluarganya, dan mereka menghindari aktifitas mereka yang menjadikan mereka “buruk”. Dan disini atasan  pun berperan penting dalam mengubah sikap karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai kinerja pekerjaan yang lebih tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manajer dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki kemampuan yang tepat, misalnya diberi bonus jika bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Diberikan reward dan punishment kepada karyawan tersebut, sehingga memunculkan sikap take and give.
·         Menjelaskan  apa yang dicari dalam pekerjaan
§  Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong seseorang untuk bekerja.  Untuk mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
§  Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan  mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
§  Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
§  Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung  dari  jenis pekerjaan, tempat kerja  dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
·         Fungsi Psikologis dari pekerjaan
Secara umum berbagai teori, metode dan pendekatan Psikologi dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dalam perusahaan. Salah satu hasil riset yang dilakukan terhadap para manager HRD menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden menyebutkan Psikologi Industri dan Organisasi memberikan peran penting pada area-area seperti pengembangan manajemen SDM (rekrutmen, seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan), motivasi kerja, moral dan kepuasan kerja. 30% lagi memandang hubungan industrial sebagai area kontribusi dan yang lainnya menyebutkan peran penting PIO pada disain struktur organisasi dan desain pekerjaan.
Hasil riset tersebut di atas mungkin hanya menggambarkan sebagian besar area dimana Psikologi dapat berperan. Satu hal yang belum disebutkan di atas misalnya peran para psikolog dalam menangani individu-individu yang mengalami masalah-masalah psikologis melalui employees assistant program (EAP) atau pun klinik-klinik yang dimiliki oleh perusahaan. Penanganan individu yang mengalami masalah psikologis sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas dan kinerja perusahaan. Hal tersebut sangatlah wajar mengingat bahwa perusahaan digerakan oleh individu-individu yang saling berinteraksi di dalamnya.
B.     Proses dalam mencari pekerjaan
Proses perkembangan dalam pemilihan pekerjaan bagi individu dijelaskan oleh Donald Super. Perkembangan pemilihan karier pekerjaan dibagi menjadi lima tahap, yaitu :
§  Cristalization
Individu berusaha mencari berbagai bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal untuk persiapan masa depan hidupnya.
§  Spesification
Individu akan meneruskan pendidikannya pada jenjang khusus yang sesuai dengan minat-bakatnya. Masa spesifikasi ini lebih mengarah pada jalur pendidikan yang menjurus pada taraf professional atau keahlian.
§  Implementation
Individu mulai menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang keahlian atau profesi nya. Misalnya setelah ia lulus dalam pendidikan psikologi nya ia berprofesi sebagai seorang psikolog
§  Stabilization
Individu menekuni bidang profesinya sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi puncak. Taraf ini ditandai dengan prestasi individu menduduki posisi penting, misalnya direktur perusahaan,dsb
§  Consolidation
Setelah mencapai puncak karier, individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik yang berhasil maupun yang gagal.
·         Menjelaskan  fase-fase identitas pekerjaan
Fase remaja sangat penting untuk dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase usia selanjutnya akan rentan terganggu.
 Apalagi tugas perkembangan yang utama dilakukan dalam fase remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal yang mereka ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan yang mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya.
 Proses mencari identitas diri juga bukanlah suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam lingkungan serta menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang bersamaan mereka juga mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif, dan psikologis, yang membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses yang tidak mudah inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.
C.    Memilih pekerjaan yang cocok
Dalam memilih pekerjaan yang cocok dibutuhkan tes psikotes agar calon pekerja tidak salah dalam mengambil pekerjaan. Tes psikotes disini juga akan menguntungkan kedua belah pihak, seleksi yang kurang tepat akan menyebabkan kerugian besar baik karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan.
Dari sisi pegawai, jika kita terseleksi dalam pekerjaan yang kurang cocok dengan potensi psikologis yang kita miliki, akan timbul ketidaknyamanan dalam bekerja, kurang termotivasi, bahkan dapat enimbulkan stress kerja, yang pada akhirnya membuat kita keluar dari pekerjaan tersebut. Oleh sebab itu kita membutuhkan psikotes untuk melihat sejauh mana potensi psikologis kita agar tidak salah memilih pekerjaan.
Sedangkan dari sisi perusahaan, menemukan orang yang tepat merupakan upaya yang sangat sulit yang selalu dihadapi. Dari sisi perusahaan, biaya seleksi dan pelatihan yang dibutuhkan akan sangat mahal, tidak efisien, menurunkan motivasi, serta masih ditambah biaya untuk seleksi dan pelatihan orang yang akan menggantikan karyawan tersebut. Oleh sebab itu dari proses seleksi perusahaan mengadakan tes psikotes untuk melihat potensi psikologis dan kepribadian sang calon karyawan tersebut.
·         Menjelaskan hubungan antara karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Memilih pekerjaan yang cocok memeang tidak mudah, perlu proses dan harus memilih dengan benar jika tidak, nanti menjalani pekerjaan itu malah malas-malasan. Hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok. Orang yang memiliki perpaduan Koleris dan Sanguin (atau sebaliknya),  biasanya memiliki kemampuan untuk memimpin karena semangat dan kepercayaan dirinya. Orang yang memiliki perpaduan Sanguin dan Plegmatis (atau sebaliknya), biasanya memiliki kemampuan dalam membina relasi dan persahabatan. Orang yang memiliki perpaduan Plegmatis dan Melankolis (atau sebaliknya), biasanya punya kemampuan untuk menganalisa karena ketelitian dan kecermatannya. Orang yang memiliki perpaduan Melankolis dan Koleris (atau sebaliknya), biasanya punya semangat kerja dan produktivitas yang sangat tinggi. Masing-masing kepribadian memiliki kecocokan dalam bidang pekerjaan tertentu :
Ø  Seorang Sanguinis cocok dalam bidang pekerjaan : presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
Ø  Seorang Koleris cocok dalam bidang pekerjaan : direktur, owner perusahaan, bos dan dokter.
Ø  Seorang Melankolis cocok dalam bidang pekerjaan : keuangan, komputer, R&D/QC, Hakim dan Notaris.
Ø  Seorang Plegmatis cocok dalam bidang pekerjaan : staf administrasi, konselor dan customer service.
Setelah kita mengetahui tipe kepribadian dari hasil tes, kita bisa menentukan bidang pekerjaan apa yang bisa kita jadikan sebagai karir. Tentu bukan berarti jika sudah cocok antara kepribadian dengan bidang pekerjaan akan memastikan seseorang bisa berhasil. Hal itu tidak akan terlepas dari kemauan, usaha dan restu dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
D.    Penyesuaian Diri dalam pekerjaan
Ketika nilai-nilai dan kemampuan yang cocok dengan Pola Kemampuan Kerja dan Pola penguat Kerja, konselor memiliki tiga alat yang tersedia: Pentingnya Minnesota Kuesioner bentuk laporan, manual GATB (Departemen Tenaga Kerja Amerika, 1979), dan Minnesota Occupational Reinforcer Patterns (MOSC). Semua dapat membantu dalam mengidentifikasi pekerjaan. Yang berguna bagi klien untuk mengeksplorasi lebih lanjut. Selain itu, konsep yang relatif baru namun bermanfaat adalah bahwa gaya penyesuaian. Konsep ini menyangkut tingkat kesesuaian antara orang dan lingkungan. Empat kualitas ini cocok menggambarkan: fleksibilitas, keaktifan, reactiveness, dan ketekunan. Semua alat ini dapat membantu klien dan konselor menggunakan kekayaan informasi dan mempersempit jumlah alternatif kerja sehingga klien dapat memiliki sejumlah pilihan. Ketika klien mengambil Minnesota Importance Questionnaire, mereka menerima nilai pada enam nilai-nilai dan kebutuhan dijelaskan sebelumnya 20 pada 90 sebuah pekerjaan.
·         Menjelaskan tentang kepuasan kerja perubahan dalam persediaan dan permintaan dan pergantian pekerjaan
·         Dalam hal dunia kerja pentingnya diri sendiri untuk menyesuaikan dengan pekerjaan tersebut, penyesuain diri pekerjaan ini sangat penting untuk memahami kepuasan kerja, penyesuain dalam persediaan dan permintaan dan pergantian pekerjaan. Hal ini sangat wajar dalam di dunia pekerjaan.
·         Pengertian Kepuasaan Kerja menurut Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
E.     Waktu Luang
·         Menjelakan bagaimana menggunakan waktu positif
Memanfaatkan waktu luang dengan positif bias saja dengan berolahraga, membaca buku, menghabiskan waktu bersama dengan keluarga atau orang yang terkasih. Memanfaatkan waktu luang yang bermanfaat dan berguna.
2.     Self Directed Chargers
Dalam meningkatkan kontrol-diri, beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang dilaporkan oleh Fujita dkk, kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling berhubungan :
Ø  Global Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.
Ø  Abstrac listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.
Ø  High-level categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Sumber :
 
 
Nama: Chintya Hermawanti
Npm : 11512595
Kelas: 2PA 11

Template by:

Free Blog Templates